
Menurut Ketentuan Umum PBI No. 9/15/PBI/2007, “Electronic Banking adalah layanan yang memungkinkan nasabah bank untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi, dan melakukan transaksi perbankan melalui media elektronik antar lain ATM, Phone Banking, Electronic Data Capture (EDC), Internet Banking, dan Mobile Banking”.
Menurut hasil survey ABA, overhead cost layanan perbankan untuk delivery channels dalam USD memperlihatkan rasio biaya transaksi melalui unit kerja baru dibandingkan dengan biaya transaksi via internet, ATM dan telepon yakni sebesar 0.01 : 1.07 : 0.54 : 1.07. Artinya, biaya pembukaan unit kerja baru sebagai sarana penunjang aktivitas perbankan bukanlah langkah yang tepat ditinjau dari sisi cost nya. Perlahan namun pasti dapat diprediksikan bahwa di masa mendatang, keberadaan unit kerja sebagai media untuk sekedar melakukan aktifitas perbankan akan segera mengalami depresiasi.
Salah satu gagasan yang mengemuka di negara-negara maju untuk menjadikan cabang yang sudah maupun akan ada menjadi berkelanjutan (sustainable) yaitu dengan “Future Branch Concept”. Sebuah langkah metamorfosis dengan merumuskan strategi-strategi yang komprehensif yang bertujuan agar keberlangsungan (sustainable) cabang tetap terpelihara. Salah satunya dengan membuat nasabah merasa nyaman ketika berada di cabang (enjoyable) dan tak kalah penting, sesuai dengan karakteristik sosial ekonomi mereka (creating the right branch in the right place).
Future Branch Concept ini tidak hanya sebatas membahas layout cabang yang bertema “futuristik" dengan fitur yang serba “digital” namun yang terpenting adalah bagaimana strategi agar nasabah yang datang bisa memberikan added value bagi cabang sehingga keuntungan cabang pun optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar